FENOMENA KETEKUNAN PARA PEKERJA LANSIA
Abstract
Masa lansia merupakan periode terakhir dalam kehidupan manusia. Masa lansia ditandai dengan adanya beberapa perubahan baik secara fisik, psikologis maupun sosial. Dalam kehidupan sehari – hari di Ibukota Jakarta, sering kita menemui sosok lansia masih bekerja, kebanyakan dari mereka berprofesi sebagai pedagang. Secara lebih lanjut, lansia sudah ukan waktunya lagi mereka untuk bekerja. Masa lansia adalah masa terakhir dalam masa perkembangan manusia dimana mereka seharusnya dapat melalui masa – masanya sesuai tahap perkembangannya. Kondisi tersebut dapat menganggu tugas perkembangan yang harus dilalui oleh lanjut usia, salah satunya adalah mempersiapkan kematiannya sendiri. Berdasar fenomena tersebut, maka peneliti tertarik untuk mengetahui alasan di balik para lansia masih tekun bekerja meski sebenarnya mereka seharusnya bisa istirahat menikmati masa tua mereka. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Subjek dalam penelitian ini berjuamlah dua orang dengan usia ± 60 tahun, dan masih tekun bekerja hingga saat ini. Berdasar hasil penelitian, ditemukan bahwa para pekerja lansia masih terus bekerja hingga saat ini dikarenakan faktor ekonomi yang menuntut mereka masih mencari nafkah demi memenuhi kebutuhan hdup dan rasa segan menyusahkan anak, cucu, dan orang lain. Di sisi lain, para lansia terus bekerja hingga saat ini karena mereka ingin memaksimalkan ibadah di mana mereka berusaha untuk mencari keberkahan dalam hidupnya. Namun, di balik semua itu, ada rasa yang terdalam bagi diri mereka bahwa mereka sebenarnya ingin beristirahat menikmati hidup. Kata kunci: lansia, bekerja, ketekunanReferences
Pamungkas, A., Wiyanti,S., & Agustin,R.W. (2017). Hubungan antara religiusitas
dan dukungan sosial dengan kecemasan menghadapi tutup usia pada lanjut
usia kelurahan Jebres Surakarta. (Skripsi tidak dipublikasikan).
Universitas Sebelas Maret, Solo.
Kholifah, S.N., Yetti, K., & Besral. (2011). Kemampuan keluarga merawat usia
lanjut berdasarkan karakteristik keluarga dan usia lanjut. Jakarta : Jurnal
Keperawatan Indonesia.. 14 (1), 1-8.
Septiningsih, D.S., & Na’imah, T. (2017). Kesepian pada lanjut usia. Studi
tentang bentuk, faktor pencetus dan strategi koping(Skripsi tidak
dipublikasikan). Universitas Purwokerto, Purwokerto.
Effendy, N. (2016). Konsep flourishing dalam psikologi positif (Skripsi tidak
dipublikasikan). Universitas Katolik Widya Mandala, Surabaya
Satrianawati. (2015). Perkembangan pada masa dewasa akhir atau usia lanjut
terkait dunia pendidikan (Skripsi tidak dipublikasikan). Universitas Negeri
Yogyakarta, Yogyakarta.