KENYAMANAN DAN KELAYAKAN HUNI BAGI MASYARAKAT PERMUKIMAN PADAT DI TANAH TINGGI JAKARTA PUSAT
DOI:
https://doi.org/10.37721/kalibrasi.v10i0.330Abstract
Sebuah permukiman dinyatakan layak huni (livable) jika mampu mengakomodasikan kebutuhan warganya dalam hidup dan berkehidupan, tinggal dengan nyaman dan berinteraksi sosial dengan baik. Permasalahan permukiman merupakan permasalahan umum di kota besar, apalagi di Jakarta sebagai ibukota Indonesia. Salah satu contoh permukiman padat yang ada di Jakarta adalah permukiman padat di Tanah Tinggi, yang cukup terkenal karena adanya kampung deret yang selesai dibangun oleh pemerintah DKI pada tahun 2013. Pengamatan dilakukan di RW1 Kelurahan Tanah Tinggi, karena masih terdapat permukiman padat baik yang masih kumuh maupun yang sudah dibangun menjadi kampung deret. Kampung Deret ini awalnya adalah permukiman kumuh yang berada di pinggiran rel kereta api. Karena kebakaran kemudian oleh Pemerintah Kota DKI dibangun menjadi kampung deret. Bagaimana sebuah permukiman padat bisa memberikan rasa nyaman dan memiliki bagi penghuninya? Faktor apa saja yang menjadi indikasi kelayakan huni terkait dengan masalah kenyaman dan kesehatan lingkungan? Kajian ini mencoba menilai secara visual dan menggali aspirasi warga dalam menilai permukimannya, dikaitkan dengan konsep Good City Form yang dilontarkan oleh Kevin Lynch.Kata kunci: permukiman padat, layak huni, kampung deret, good city formReferences
Lynch (1984) “Good City Form”, Cambridge : MIT Press
Doxiadis, C.A. 1968. Ekistic: Introduction to the Science of Human Settlement. London: Hutchinson.
Evans, Peter (2002) “Livable Cities?”, California
Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Wilayah Kelurahan Tanah Tinggi th 2013
Laporan Pertanggungjawaban Pengu rus RW 01 Kel Tanah Tinggi Keca matan Johar Baru 2013
Peraturan Kementrian Perumahan Rakyat nomor 22 tahun 2008
RDTR Kecamatan Johar Baru 2020-2030
UU NO 1 tahun 2011).