Sistem Manajemen Mutu Pembuatan Ikan Asin Jambal Roti Sampai Dengan Pemasaran di Kabupaten Pangandaran ( Studi Kasus BUMD dan Nelayan di Kabupaten Pangandaran)

Authors

  • Linda Firiyanti

Abstract

Menganalisis  besarnya  efisiensi  usaha  pengolahan  ikan  asin  di  Kabupaten  Pangandaran.  Menganalisis  besarnya  risiko  dalam usaha pengolahan ikan asin di Kabupaten Pangandaran.  Metode   dasar   penelitian   yang   digunakan   adalah   metode   deskriptif.   Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Pangandaran. Pengambilan lokasi kecamatan dan kelurahan/desa  sampel  dilakukan  secara  purposive  sampling  yaitu  Kecamatan  Pangandaran  Selatan  dan  empat  kelurahan/desa  yaitu  Kelurahan  Pangandaran Kelurahan Bojong salawe Kelrahan Pananjung, Kelurahan  Pelabuhan Ratu,  dengan  alasan  daerah  tersebut  merupakan  sentra  usaha  pengolahan  ikan  asin  di  Kabupaten  Pangandaran.  Pengambilan  sampel  responden  dilakukan  secara  proporsional  sebanyak  30 orang. Jenis dan sumber data yang digunakan terdiri atas data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan pencatatan. Hasil   penelitian   ini   menunjukkan   bahwa   biaya   total   rata-rata   usaha   pengolahan  ikan  asin  di  Kabupaten  Pangandaran  adalah  sebesar  Rp30.438.078,20  per  bulan.  Penerimaan  rata-rata  yang  diperoleh  sebesar  Rp33.216.666,67  per  bulan  sehingga   keuntungan   rata-rata   yang   diperoleh   produsen   ikan   asin   sebesar   Rp13.778.588,47 per bulan.        Usaha  pengolahan  ikan  asin  di  Kabupaten  Pangandaran  yang  dijalankan  selama  ini sudah efisien yang ditunjukkan dengan R/C ratio lebih dari satu yaitu sebesar 1,71,  yang  berarti  setiap  Rp  1,00  biaya  yang  dikeluarkan  dalam  kegiatan  usaha  pengolahan  ikan  asin  memberikan  penerimaan  sebesar  1,71  kali  dari  biaya  yang  telah  dikeluarkan.  Besarnya  nilai  koefisien  variasi  (CV)  usaha  pengolahan  ikan  asin di Kabupaten Cilacap sebesar 0,75 dengan nilai batas bawah keuntungan (L) sebesar minus Rp6.856.843,41. Hal ini berarti bahwa produsen ikan asin memiliki peluang  kerugian  dengan  jumlah  kerugian  yang  harus  ditanggung  produsen  sebesar minus Rp6.856.843,41.  Kata Kunci : Ikan Asin, Keuntungan, Efisiensi, Risiko

References

Di rektorat Jenderal Perikanan, 2012. Buku Petunjuk Pengolahan Hasil Perikanan, Di rektorat Jenderal Peri kanan, Jakarta. Pedoman Penerapan Manajemen Mutu Terpadu (PMMT) Berdasarkan Konsepsi Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) ModuI - III, Di rektorat Usaha dan Pengolahan Hasil, Dirjen Perikanan, Jakarta.

Jennie, B.S.L. 1988. Sanitasi dalam Industri Pangan, PAU-Pangan dan Gi zi IPB, Bogor.

Palungkun, R. dan Budiart i , A. 2012.Bawang Putih Dataran Rendah, Penebar Swadaya, Jakarta. Sya’rani, 1972. Metode Penentuan Rigor Mortis, Central Java Marine Product, Semarang.

Standar Nasi onal Indonesia, 01-2721-2012. Persyaratan Mutu Ikan Asin Kering, Badan Standarisasi Nasi onal -BSN, Jakarta. 2012. Persyaratan Mutu Ikan Segar, Badan Standarisasi Nasi onal -BSN, Jakarta

Downloads

Published

2020-02-18

Issue

Section

Articles