PENGARUH PASOKAN SIAP SAJI PRODUKSI TANAMAN HORTIKULTURA TERHADAP TINGKAT PENURUNAN SAMPAH ORGANIK DI WILAYAH JAKARTA TIMUR

Authors

  • Nikmah Nikmah

Abstract

Hasil produk hortikultura antara lain sayuran dan buah-buahan, mengandung gizi terutama vitamin dan mineral yang dibutuhkan manusia setiap hari dalam keadaan segar.  Untuk mempertahankan keutuhan dan kesegarannya sampai ke tempat tujuan yang jauh, sayuran dalam pengangkutannya mulai dari petani sampai ke pasar-pasar tradisional di  DKI Jakarta masih menyertakan bagian tanaman sayur yang tidak dikonsumsi, antara lain bagian akar, batang dan daun pelindung, kulit dan tongkol jagung..   Keadaan demikian menimbulkan masalah, karena tangkai dan daun yang digunakan sebagai pelindung sayuran yang tidak terkonsumsi ini akan dibuang menjadi sampah organik, baik yang terbuang di pasar-pasar tradisional maupun di rumah tangga yang mengkonsumsi sayur-sayuran tersebut.  Sedangkan sampah organic yang tertimbun di kota-kota besar terutama di DKI Jakarta dengan jumlah 6.500 ton per hari sudah tidak tertampung di TPA.  Dari data survey terhadap terhadap bagian tanaman sayuran broccoli, kembang kol, jagung manis, katuk, bayam dan kangkung yang dibeli dari pasar menunjukkan, bahwa jumlah bagian terbuang in rata-rata sebesar 53,96 %  atau setara dengan 234,40 gram dengan asumsi kebutuhan sayur perkapita perhari menurut Ashari (1995) sebesar 200 gram per hari.  Dengan jumlah sampah organik sebesar 65% dari seluruh sampah (BPS, 2001), maka dari jumlah sampah 6.500 ton per hari (Bharuna, E 2012), jumlah sampah yang ditimbulkan oleh bagian tanaman yang diteliti sebesar .  Dengan demikian sampah organik yang ditimbulkan penduduk Jakarta  sama  dengan 2.836 ton per hari adalah bagian dari sampah sayuran yang diteliti.            Apabila sayuran dikemas sedemikian rupa sehingga bagian yang sayuran yang tidak dikonsumsi ditinggalkan di lahan petani, maka selain petani mendapatkan pupuk organik untuk lahan pertaniannya, jumlah sampah di DKI pun dapat diminimalir.  Kata Kunci : Sampah Organik, Tanaman Hortikultura, Produk Hortikultura

References

Admin, 2013. Kandungan Gizi dan Khasiat Sayuran Brokoli, Kesehatan Pangan. informasitips.com./kandungan-gizi-dan-khasiat-sayuran-br. 2013

Anonimous, 2012. Memburu Energi Terbarukan dari Sampah Kota. http://www.neraca.co.id/index.php/harian/article/21021,

Anonimous, 2007. Teknologi Pengemasan Aktif. ocw.usu.ac.id/.pengemasan/ thp_407.

handout_teknologi_pengemasan_aktif.pdf. iakses tanggal 27 Maret 2011.

Anonimaus, 2009. Prediksi Timbulan Sampah DKI Jakarta Tahun 2010 – 2020. Dinas Kebersihan DKI Jakarta.

Anonimous, 2006. Proses Dan Cara Pengemasan Sayur-Sayuran. PT. Saung Mirwan.

http:// www.saungmirwan.com/zen/index.php%3Foption%3Dcom_conten.

Ashari, S. 1995. Hortikultura, Aspek Budidaya . Jakarta. Universitas Indonesia Press (UI Press).

Bidang IPDS - Seksi Diseminasi dan Layanan Statistik, 2012. Data Sensus penduduk 2010. Informasi Statistik Edisi Maret 2012. BPPS. Provinsi DKI Jakarta.jakarta.bps.go.id/index.php%3FbWVudT0xMjAwJnBhZ2U9YmVya.

Dwiyati, P. 2009. Teknologi Pengolahan Sayur-sayuran dan Buah-buahan. Graha Ilmu. Yogyakarta. 288 hal.

Kader, A.A., R.F. Kasmire, F.G. Mitchell, M.S. Red, N.F. Sommer and J.F. Thompson, 1985. Postharvest Technology of Horticultural Crops. The Regents of the University of California.

Laboratorium Tanah Balai Pengkaji Teknologi Pertanian (BPTP). 2009,

. Teknologi Pemanfaatan Sampah Rumah Tangga menjadi Kompos. Jawa

Timur, Malang 2009.

Purnomo, W.P. 2011. Jumlah Penduduk Jakarta Dekati Ambang Batas. Metropolitan. Jakarta. metropolitan.inilah.com/read/detail/1771282/jumlah-pend..

Setyawati, E dan Nugraha R. 2012. Efektivitas Kompos Sampah Perkotaan Sebagai Pupuk Organik dalam Meningkatkan Produktivitas dan Menurunkan Biaya Produksi Budidaya Padi. Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati - Institut Teknologi Bandung

Zulkarnain, 2010. Dasar Dasar Hortikultura. Bumi Aksara. Jakarta. 335 hal.

Downloads

Published

2020-02-18

Issue

Section

Articles