PENERIMAAN DIRI PADA ANAK DENGAN LEUKEMIA MYELOBLASTIK AKUT
Abstract
menjadi penyebab kematian kedua terbesar pada anak di rentang usia 5-14 tahun.
Setiap tahun lebih dari 175.000 anak di dunia didiagnosis kanker, dan diestimasi
90.000 di antaranya meninggal dunia (P2PTM Kemenkes RI, 2018). Kanker darah
atau biasanya disebut leukimia merupakan jenis kanker darah yang membutuhkan
perawatan dan pengobatan yang berkelanjutan. Pengobatan kemoterapi yang
berkelanjutan selain memberikan efek terapeutik juga memberikan efek samping
pada anak. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang berupa studi kasus
dengan satu subjek yaitu penderita leukemia jenis AML (Acute Myeloblastic
Leukemia). Subjek saat penelitian dilakukan berusia 14 tahun. Dalam pengumpulan
data peneliti melakukan wawancara, observasi dan pemeriksaan psikologis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa subjek mengalami perubahan-perubahan fisik
seperti mengalami kebotakan, penurunan berat badan, sering mengalami pusing dan
nafsu makan berkurang. Perubahan perilaku yang tampak merasa malu, mengurung
diri, dan kehilangan kepercayaan diri akibat perubahan fisik yang dialami. Reaksi
emosional seperti marah, sedih, takut dan terbayang akan kematian juga terlihat
setelah mengalami perubahan pada dirinya. Selain itu, terjadi perubahan
kemampuan kognitifnya dimana subjek menjadi sering lupa. Dengan berbagai
dampak yang dialami, subjek sudah mampu menerima keadaan dirinya dengan
baik. Dimana subjek sudah dapat mengenali kekurangan dan kelebihan dalam
dirinya, adanya harapan terhadap keadaan diri dan tidak merasa putus asa dengan
adanya penyakit yang dialami sehingga ia termotivasi untuk mengikuti semua
pengobatan dan perawatan. Selain itu, dukungan dari keluarga dan teman sebaya
juga memberikan peranan penting untuk membantu subjek menerima keadaan
dirinya. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan diri S antara lain:
pemahamannya yang baik tentang diri dan efek pengobatan yang ia alami, sikap
keluarga dan teman-teman yang sangat membantu dan mendukungnya terus dalam
pengobatan, tidak adanya gangguan emosional yang berat, dan konsep diri yang
stabil.
Keywords: dukungan sosial, kanker darah, leukemia, penerimaan diri
Full Text:
PDFReferences
Amylia, Y. & Surjaningrum, E. 2014. Hubungan antara Persepsi Dukungan Sosial
dengan Tingkat Kecemasan pada Penderita Leukemia. Jurnal Psikologi
Klinis dan Kesehatan Mental. 3(2). Hal 79-84.
Chaplin, J. P. 2005. Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Dewi, N. A. 2017. Hubungan antara Penerimaan Diri dengan Kebahagiaan Peserta
Didik (Studi Korelasional di SMP Negeri 3 Lembang Tahun Ajaran
/2018). Skripsi. Universitas Pendidikan Indonesia. Repository.upi.edu.
Heriyadi, A. 2013. Meningkatkan Penerimaan Diri (Self-Acceptance) Siswa Kelas
VIII Melalui Konseling Realita di SMP Negeri 1 Bantarbolang Kabupaten
Pemalang Tahun Ajaran 2012/2013. Skripsi. Fakultas Ilmu Pendidikan
Jurusan Bimbingan dan Konseling Universitas Negeri Semarang.
Hurlock, E. B. 1993. Psikologi Perkembangan Anak. Jilid 1. Jakarta: Erlangga
Kemenkes, 2011. Draft II Pedoman Penemuan Dini Kanker Pada Anak.
Kementerian Kesehatan RI Direktorat Jenderal PP & PL Direktorat
Pengendalian Penyakit Tidak Menular
Lubis. N. L & Hasnida, (2009). Dukungan Sosial pada Pasien Kanker, Perlukah?.
Medan. USU Press.35
JP3SDM,
Vol. 10. No. 1
(2021)
Penerimaan Diri Pada Anak dengan Leukemia Myeloblastik Akut
McDougal. S. (1997). Children with Cancer: Effect & Educational Implications.
Indiana University.
http://www.Acor.org/pedone/cfissues/backtoschool,cwc.html.
Patton, M. Q. (2002). Qualitative research & evaluation methods (3th ed). London:
Sage Publications.
Permatasari, V. & Gamayanti, W. 2016. Gambaran Penerimaan Diri (SelfAcceptance) pada Orang yang Mengalami Skizofrenia. Psympathic, Jurnal
Ilmiah Psikologi. 3(1). Hal 139-152.
P2PTM Kemenkes RI. 2018. Kenali Gejala Dini Kanker pada Anak.
http://www.p2ptm.kemkes.go.id/kegiatan-p2ptm/pusat-/kenali-gejala-dinikanker-pada-anak
Poerwandari, E. (1998). Pendekatan kualitatif dalam penelitian psikologi. Jakarta:
Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran dan Pendidikan Psikologi
(LPSP3).
Salim, A. (2001). Teori dan Paradigma Sosial. Yogyakarta: Tiara Wacana
Sarafino. E. P. (2002). Health Psychology, Biopsychosocial Interaction. Fourth
edition. New York: John Wiley & Sons, Inc.
Sukmawati, A. & Supradewi, R. 2019. Hubungan antara Dukungan Sosial dengan
Penerimaan Diri pada Pasien Wanita Penderita Kanker Payudara Pasca
Mastektomi di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang. Proyeksi. 14(1).
Hal. 32-42.
Yenni. 2014. Rehabilitasi Medik pada Anak dengan Leukemia Limfoblastik Akut.
Jurnal Biomedik (JBM). 6(1). Hal 1-7.
Refbacks
- There are currently no refbacks.