Pasar Modern dengan Pendekatan Arsitektur Ekologis di Kota Makassar
DOI:
https://doi.org/10.37721/kalibrasi.v7i2.1513Keywords:
Arsitektur Ekologis, Kawasan Untia, Pasar ModernAbstract
Kawasan Untia berkembang pesat sebagai hunian kelas menengah atas, namun kekurangan fasilitas publik, seperti pasar modern, menjadi isu utama. Masyarakat di kawasan ini cenderung memilih berbelanja di pasar modern yang menawarkan kenyamanan, keamanan, dan beragam produk berkualitas. Oleh karena itu, pembangunan pasar modern di Untia diharapkan dapat meningkatkan akses dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal serta nilai properti di kawasan ini. Penelitian ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang lebih efisien dalam penggunaan energi dan ramah lingkungan. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan membandingkan kondisi aktual pasar modern dengan kondisi ideal menurut prinsip arsitektur ekologis. Konsep arsitektur ekologis diterapkan dengan mengoptimalkan ventilasi dan pencahayaan alami, memanfaatkan vegetasi di sekitar lokasi. Hasil perancangan diharapkan mampu memenuhi kebutuhan konsumtif masyarakat setempat serta menciptakan pusat aktivitas ekonomi baru di Untia. Selain itu, penerapan prinsip ekologis diharapkan memberikan dampak positif terhadap kelestarian lingkungan dan kesejahteraan sosial di kawasan tersebut. Pasar modern ini juga diharapkan menjadi contoh pembangunan berkelanjutan di kawasan perkotaan Makassar.References
Abdul, M. A., Ashadi, & Anggana, S. F. (2018). Konsep Arsitektur Ekologi Pada Penataan Kawasan Wisata Candi. Jurnal Arsitektur PURWARUPA, 2(2), 57–70.
Anisa, A. (2020). Kajian Konsep Arsitektur Ekologi Pada Kawasan Resort Studi Kasus: Pulau Ayer resort and Cottages. Jaur (Journal of Architecture and Urbanism Research), 3(2), 129–138. https://doi.org/10.31289/jaur.v3i2.3413
Arifin, I., Artayani, M., Belakang, L., Pembangunan, R., Menengah, J., Provinsi, D., Pusat, B., & Enrekang, S. (2024). Perancangan Pasar Agro Dengan Pendekatan Arsitektur Ekologi di Kabupaten Enrekang. Jurnal Fasad, 5(1), 41–49.
Menteri Perdagangan Republik Indonesia Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 112 Tahun 2007, (2007).
Frick, H. (1998). Dasar-Dasar Eko Arsitektur. Kanisius.
Frick, H., & Suskiyatno, F. B. (2007). Dasar-dasar Arsitektur Ekologis, Konsep pembangunan berkelanjutan dan ramah lingkungan. ITB Press.
Irpan, R., Herindiyati, H., & Novitawaty, M. (2023). Perancangan Pusat Konvensi Dengan Pendekatan Arsitektur Dekonstruksi di Jakarta. Jurnal KaLIBRASI - Karya Lintas Ilmu Bidang Rekayasa Arsitektur, Sipil, Industri, 6(1), 30–38. https://doi.org/10.37721/kalibrasi.v6i1.1144
Lailatul Amna, Iswati, T. Y., & Singgih, E. P. (2017). Penerapan Arsitektur Ekologi Dalam Perancangan Pusat Penelitian Agrikultur di Kabupaten Sragen. Arsitektura, 15(2), 489–497.
Lazuardi, M. S., Susanti, D. B., & Febrianto, R. S. (2024). Pasar Modern Di Kota Banjarmasin Tema : Arsitektur Neo-Vernakular. Jurnal PENGILON, 8(1), 823–838.
Mahardana, D. G., Zulkifli, D., & Sabariyah, N. (2020). Strategi Pengembangan Ekowisata Mangrove Di Provinsi Bali. Buletin JSJ, 2(2), 93–100. https://doi.org/10.15578/bjsj.v2i2.8749
Sari, P., & Bomo, D. P. (2023). Kajian Prinsip Arsitektur Ekologi Pada Rumah Tinggal Di Daerah Panorama Bandung. Jurnal Arsitektur, 20(2), 125–134. http://journals.ums.ac.id/index.php/sinektika
Widiyani, D. M. S., Adhimastra, I. K., Pakasi, G. R., & Ariawan, I. W. (2022). Konsep Eko Arsitektur Pada Desain Akomodasi Wisata Di Badung. Jurnal Teknik Gradien, 14(02), 9–16. https://doi.org/10.47329/teknikgradien.v14i02.935
Widyawati, L. (2022). Ruang Terbuka Hijau Permukiman di Jakarta Menuju Pembangunan Kota Berkelanjutan. Jurnal KaLIBRASI - Karya Lintas Ilmu Bidang Rekayasa Arsitektur, Sipil, Industri., 5(2), 148–159. https://doi.org/10.37721/kalibrasi.v5i2.1080
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Jurnal KaLIBRASI : Karya Lintas Ilmu Bidang Rekayasa Arsitektur, Sipil, Industri
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.