FENOMENA BUDAYA POP DALAM RUANG PUBLIK KOTA YOGYAKARTA

Authors

  • Laksmi Widyawati

DOI:

https://doi.org/10.37721/kalibrasi.v2i0.580

Abstract

Budaya Popular adalah budaya yang secara sengaja diciptakan oleh mediamassa, dengan cara media massa menyampaikan segala sesuatu terkait budaya apayang akan dimunculkan untuk diadopsi atau dikonsumsi oleh masyarakat. Budayapop menarik untuk dikaji, karena berbeda dengan budaya luhur yang sudah ada turuntemurun. Budaya pop awalnya terlihat sebagai fenomena hiburan populer budayabiasa, namun ternyata mampu menunjukkan “keluarbiasaan”nya dan menjadi viral.Dalam hal ini saya akan mengupas masalah budaya pop itu sendiri dikaitkan denganfasilitas ruang publik dalam kehidupan perkotaan.Ruang publik kota pada dasarnya merupakan ruang yang terbentuk karenakebutuhan manusia untuk berkumpul, tanpa perbedaan. Dalam perkembangan kotaYogyakarta, ruang publik kota berkembang terutama di sekitar pusat kota. Fungsiruang publik bukan sekadar penghijauan saja, tetapi bisa menjadi media menjalinharmonisasi antar kelompok masyarakat. Ruang publik bisa diisi dengan seni budayayang tidak perlu diorganisasi secara besar-besaran tetapi membiarkan kelompokmasyarakat berkreasi dengan seninya sendiri.Tulisan ini merupakan hasil pengamatan/studi terhadap prilaku budaya yangdiekspresikan oleh masyarakat kota pada suatu ruang publik kota yaitu jenis hiburantari maupun musik pada ruang publik kota Yogyakarta. “Beksan” atau tariantradisional yang ditampilkan anak-anak muda di Titik Nol dan Maliororo menjadiflashmob dan viral, membuat gerakan masyarakat ingin belajar menari tradisional.Selain itu, ada juga hiburan yang sudah berlangsung bertahun tahun di beberaparuang publik Kota Yogyakarta seperti di Taman Budaya Yogyakarta . Kota pusakadengan karakter kota yang unik menarik untuk dijadikan obyek studi.Kata Kunci: budaya pop, ruang publik kota, titik nol kilometer Yogyakarta, PasarKangen, Flash mob

References

Budiharjo, Eko (2014), Reformasi Perkotaan, Penerbit Kompas

Gehl,Jan (2007), Open Space People Space, Island Press, Wahington, PDF

Gustini Henny, “ Studi Budaya di Indonesia”, 2012, Pustaka Setia Bandung

Heryanto Ariel, “Budaya Populer di Indonesia, Mencairnya Identitas Pasca Orde

Baru”, 2012, Jalasutra

Koentjaraningrat, “Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan”, 1983, Gramedia

Lynch,Kevin (1979) Image of The City, Cambrigde, Mass; The Massachusetts Institut

of Technolog Press

Sediawati Edy, “Sejarah Kebudayaan Indonesia”, 2009, Raja Grafindo

“Macam-Macam Kesenian Daerah di Indonesia’, https://ilmuseni.com/dasarseni/macam-macam-kesenian-daerah diakses 11 Desember 2018

“Budaya Massa dan Budaya Populer” -

http://blogs.unpad.ac.id/indrairawan0068/2012/06/15/budaya-massa-danbudaya-populer/ diakses 1 November 2018

http://download.portalgaruda.org/article.php?article=380272&val=8454&title=Siaran

%20Budaya%20Sebagai%20Upaya%20Melestarikan%20KebudayaanDaerah

%20Melalui%20Program%20Acara%20%20di%20TVRI%20D.I.Yogyakarta

diakses 5 November 2018

“Kawan Nol Kilometer Yogyakarta”, https://gudeg.net/direktori/1751/kawasan-nolkilometer-yogyakarta.html, diakses 10 Juli 2019

“Pasar Kangen Jogja 2019” https://jogja.tribunnews.com/2019/07/12/pasar-kangenjogja-2019-dibuka-hari-ini-berikut-jadwal-pentas-seni-dari-pembukaan-hinggapenutupan, diakses 13 Juli 2019

Downloads

How to Cite

Widyawati, L. (2019). FENOMENA BUDAYA POP DALAM RUANG PUBLIK KOTA YOGYAKARTA. Jurnal KaLIBRASI - Karya Lintas Ilmu Bidang Rekayasa Arsitektur, Sipil, Industri, 2(2), 72–86. https://doi.org/10.37721/kalibrasi.v2i0.580