Pengaruh dosis zat pengatur tumbuh sitokinin terhadap sambung pucuk alpukat cipedak
Alpukat cipedak
Abstrak
ABSTRAK Buah yang memiliki nama latin Persea Americana Mill ini, berasal dari Meksiko dan Amerika Tengah. Lazimnya, tanaman alpukat tumbuh hingga mencapai mencapai 20 meter. Permintaan dan konsumsi akan buah alpukat tersebut terus meningkat. Semakin diminatinya buah alpukat oleh masyarakat, maka dibutuhkan bibit alpukat yang berkualitas. Sehingga dalam perbanyakan umum digunakan perbanyakan secara vegetatif yaitu dengan menggunakan sambung pucuk. Pertumbuhan pada sambung pucuk dapat dipercepat dengan menggunakan zat pengatur tumbuh. Salah satu zat pengatur tumbuh yang digunakan adalah Sitokinin (BAP). Penelitian dilaksanakan di kebun perbanyakan Tanaman Alpukat Cipedak Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan sejak bulan Januari 2022 sampai dengan Maret 2022. Penelitian bertujuan untuk mengetahui efektivitas konsentrasi dan lama perendaman zat pengatur tumbuh sitokinin (BAP) Terhadap Pertumbuhan sambung pucuk alpukat cipedak (Persea americana mill). Penelitian dilakukan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 9 perlakuan dengan 3 ulangan, yaitu konsentrasi 200 ppm, 400 ppm, 600 ppm, dan kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi konsentrasi dan lama perendaman pada persentase sambung pucuk yang hidup (%), persentase daun yang gugur (%), pertambahan panjang entres, umur pecah tunas dan diameter batang bawah pada umur 6 MST, Pengaruh pemberian dosis dan lama perendaman zpt sitokinin optimum yaitu pada perlakuan S2T3. Kata kunci: Sitokinin (BAP), Dosis, Sambung pucuk, persea Americana millUnduhan
Diterbitkan
2023-10-12
Terbitan
Bagian
Articles