GAMBARAN KEPUASAN KERJA PADA PROFESIONAL KESEHATAN JIWA DI JAKARTA
Abstract
Profesi kesehatan jiwa seringkali dipandang sebelah mata oleh masyarakat.Banyaknya stigma negatif terhadap profesional kesehatan jiwa membuatprofesional kesehatanjiwa rentan mengalami stress yang membuat ketidakpuasandalam bekerja. Kepuasan kerja memiliki relasi positif terhadap perfroma kerja.Kepuasan kerja adalah psychological state seseorang terhadap pekerjaannya yangdapat dilihat dari motivasi dalam melakukan pekerjaannya. Teori dua faktorHerzberg menjelaskan mengenai dua faktor utama yang dapat menilai kepuasankerja seseorang yaitu motivator faktor dan hygiene faktor. Penelitian bertujuanuntuk melihat gambaran kepuasan kerja profesional kesehatan jiwa denganmenggunakan metode kualitatif. Metode fenomenologi dan in-depth interviewuntuk pengambilan data. Metode purposive sampling digunakan karena subjekpenelitian harus memenuhi kriteria tertentu yaitu subjek penelitian masih aktifbekerja sebagai profesional kesehatan jiwa dan memiliki masa kerja minimal 1tahun. Hasil penelitian ini diperoleh bahwa faktor motivational yang berupapersepsi positif terhadap tanggung jawab dan pencapaian memberikan kontribusipositif terhadap kepuasan kerja profesional kesehatan kerja. Selain faktormotivational, faktor hygiene yang berkaitan dengan relasi yang positif denganrekan kerja, atasan, dan situasi kerja yang kondusif turut mendukung kepuasankerja pada profesional kesehatan jiwa. Meskipun terdapat faktor-faktor kepuasankerja yang dipersepsikan negatif, namun hal tersebut tidak langsung mempengaruhiperforma kerja profesional kesehatan jiwa.References
Adam, Aulia. (2020). Defisit Psikiater dan Psikolog, Sebarannya Terpusat di Jawa.
Diakses dari https://tirto.id/defisit-psikiater-dan-psikolog-sebarannyaterpusat-di-jawa-dpk2.
Beliadwi, B., & Moningka, C. (2012). Gambaran Kepuasan Kerja Karyawan PT
Woleyparsons Indonesia Ditinjau Dari Teori Dua Faktor Herzberg.
Psibernetika, 1-16.
Fleury, M. J., Grenier, G., & Bamvita, J. M. (2017). Job Satisfaction Among
Mental Health Care Professional : The Respective Contributions Of
Professional Characteristics, Team Attributes, Team Processes, And Team
Emergent States . SAGE Open Medicine, 1-12.
Hervian, A. M. (2017). Hubungan Antara Tuntutan kerja dengan Performansi
Kerja Karyawan Industri Otomotif. Yogyakarta: Universitas Sanata
Dharma.
Khan , A. S., Khan, S., Nawaz, A., & Qureshi, Q. A. (2011). Theories of Job
Satisfaction. Gomal University Journal of Research, 45-62.
Pushpakumari, M. (2008). The Impact of Job Satisfaction on Job Performance : An
Empirical Analysis. pp. 89-105.
Raco, J. (2010). Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Grasindo.
Rahmat, P. S. (2009). Penelitian Kualitatif. Equilibrium, 1-8.
Susanto, Denny. (2020). Kasus Gangguan Jiwa di Indonesia Meningkat Selama
Pandemi. Diakses dari
https://mediaindonesia.com/humaniora/352006/kasus-gangguan-jiwa-diindonesia-meningkat-selama-masa-pandemi.
Volpe, U., Luciano, M., Palumbo, C., Sampogna, G., Del Vechhio, V., & Fiorillo,
A. (2014). Risk Of Burnout Among Early Career Mental Health
Professional. Journal of Psychiatric and Mental Health Nursing, 774-781.