Analisis Produk Cacat Menggunakan Statistical Process Control (SPC) Pada Departemen Assembling Ceramic Capacitor PT. ABC
DOI:
https://doi.org/10.37721/kalibrasi.v7i1.1320Kata Kunci:
Kapasitor, Kualitas, Improvement, Produk Cacat, SPCAbstrak
Persaingan antar perusahaan semakin ketat, mendorong setiap perusahaan untuk terus melakukan perbaikan pada manajemen pengendalian kualitas produk. Tujuan penelitian membantu PT. ABC melakukan perbaikan untuk mengurangi produk cacat Ceramic Capacitor pada departemen Assembling. Penerapan metode Statistical Process Control (SPC) penelitian ini dilakukan dengan identifikasi masalah menggunakan Check Sheet, Diagram Pareto, dan Peta Kendali. Proses analisa faktor penyebab permasalahan kualitas dengan menggunakan Diagram Sebab Akibat. Langkah terakhir yang dilakukan yaitu melakukan tindakan perbaikan dengan memberikan usulan perbaikan untuk pemecahan masalah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa permasalahan kualitas yang sering terjadi adalah kecacatan pada proses Assembling yaitu proses menyatukan elemen keramik yang sudah dicetak Perak(Ag) sebagai elektroda dengan kawat sebagai kakinya dengan menggunakan solder cair (reflow soldering), data nilai persentase cacat sebesar 8,71% pada bulan Januari 2020. Berdasarkan histogram yang dibuat, tingkat cacat yang paling tinggi adalah Solder tidak tempel dengan jumlah kerusakan 83,068 pcs (6,81%). Berdasarkan hasil analisa diagram sebab akibat dapat diketahui faktor penyebab cacat dalam proses produksi, yaitu berasal dari faktor pekerja, mesin produksi, metode kerja, material atau bahan baku dan lingkungan kerja. Solusi pemecahan masalah untuk penyebab dominan adalah mengganti Roller flux yang sebelumnya menggunakan Single Roller menjadi Double Roller serta membuat automatisasi pengisian flux pada wadah flux. Hasil perbaikan cacat produk pada Departemen Assembling bahwa persentase cacat produk sebelum perbaikan sebesar 8,71% dan sesudah perbaikan menjadi sebesar 0,45%Referensi
Ali Memon, I., Jamali, Q. B., Jamali, A. S., Abbasi, M. K., Jamali, N. A., & Jamali, Z. H. (2019). Defect Reduction with the Use of Seven Quality Control Tools for Productivity Improvement at an Automobile Company. Engineering, Technology & Applied Science Research, 9(2), 4044–4047.
Assauri, S. 2008. (2008). Manajemen Produksi dan Operasi (L. P. F. E. U. Indonesia (ed.)).
Ayu Saras, Abdulla Merjani, Z. A. (2019). Penerapan Sistem GMP (Good Manufacturing Practice) Dan SPC (Statistical Process Control) Pada Proses Produksi Untuk Meningkatkan Kualitas Kerupuk Ketumbar. Profisiensi :Jurnal Program Studi Teknik Industri, 7(1), 46–54.
Basheer, M. F., Siam, M. R. A., Awn, A. M., & Hassan, S. G. (2016). Exploring the role of TQM and supply chain practices for firm supply performance in the presence of information technology capabilities and supply chain technology adoption: A case of textile firms in Pakistan. Uncertain Supply Chain Management, 7(2), 275–288. https://doi.org/10.5267/j.uscm.2018.9.001
Catur Desiana, & Gde Agus Yudha PrawiraAdistana. (2022). Analisis Pengendalian Kualitas Produk Floordeck dengan Menggunakan Metode Statistical Process Control (SPC) pada PT. Mulcindo Steel Industry. Jurnal Rekayasa Teknik Sipil, 10(2), 1–10.
Devani, V., & Wahyuni, F. (2017). Pengendalian Kualitas Kertas Dengan Menggunakan Statistical Process Control di Paper Machine 3. Jurnal Ilmiah Teknik Industri, 15(2), 87. https://doi.org/10.23917/jiti.v15i2.1504
Dunia, F., Abdullah, W., & Sasongko, C. (2019). Manajemen Operasi.
Edossa, S. K., & Singh, A. P. (2016). Reducing the defect rate of final products through spc tools: A case study on ammunition cartridge production factory. International Journal of Mechanical Engineering and Technology, 7(6), 296–308.
Hardono, J., Pratama, H., & Friyatna, A. (2019). Analisis Cacat Produk Green Tyre dengan Pendekatan Seven Tools. Jurnal INTECH Teknik Industri Universitas Serang Raya, 5(1), 1. https://doi.org/10.30656/intech.v5i1.1462
Heizer, J. dan B. R. (2006). Manajemen Operasi. Salemba Empat.
Ibrahim, T., & Rusdiana, A. (2021). Manajemen Mutu Terpadu (Total Quality Management).
Irwanto, A., Arifin, D., & Arifin, M. M. (2020). Peningkatan Kualitas Produk Gearbox Dengan Pendekatan DMAIC Six Sigma Pada PT. XYZ. Jurnal KaLIBRASI-Karya Lintas Ilmu Bidang Rekayasa Arsitektur Sipil Industri, 3(1), 1–17. https://doi.org/10.37721/kalibrasi.v3i1.638
Ishikawa, K. (1985). Pengendalian Mutu Terpadu. Remaja Rosdakarya.
Kučerová, M., Mĺkva, M., Sablik, J., & Gejguš, M. (2015). Eliminating waste in the production process using tools and methods of industrial engineering. Production Engineering Archives, 9, 30–34. https://doi.org/10.30657/pea.2015.09.08
Setiawan, I., & Setiawan. (2020). Defect reduction of roof panel part in the export delivery process using the DMAIC method: a case study. Jurnal Sistem Dan Manajemen Industri, 4(2), 108–116. https://doi.org/10.30656/jsmi.v4i2.2775
Supriyadi, E. (2018). Analisis Pengendalian Kualitas Produk Dengan Statistical Proses Control (SPC) Di PT . Surya Toto Indonesia , Tbk. JITMI, 1(1), 63–73.
Trenggonowati, D. L., & Arafiany, N. M. (2018). Pengendalian Kualitas Produk Baja Tulangan Sirip 25 Dengan Menggunakan Metode SPC di PT Krakatau Wajatama Tbk. Journal Industrial Servicess, 3(2), 122–131.
Trimarjoko, A., Purba, H. H., & Nindiani, A. (2020). Consistency of dmaic phases implementation on six sigma method in manufacturing and service industry: A literature review. Management and Production Engineering Review, 11(4), 34–45. https://doi.org/10.24425/mper.2020.136118
Trimarjoko, A., Saroso, D. S., Purba, H. H., Hasibuan, S., Jaqin, C., & Aisyah, S. (2019). Integration of nominal group technique, Shainin system and DMAIC methods to reduce defective products: A case study of tire manufacturing industry in Indonesia. Management Science Letters, 9(Spceial Issue 13), 2421–2432. https://doi.org/10.5267/j.msl.2019.7.013
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2024 Jurnal KaLIBRASI - Karya Lintas Ilmu Bidang Rekayasa Arsitektur, Sipil, Industri
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.